Selamat menikmati puisi di bawah ini:
TEDUH
oleh : Aditya Ari Junandar
Apakah kau mendengarnya nak ?
Suara nafas-nafas resah
Berat tuk terucap
Saat melepas anak Adam pulang ke surga
Memenuhi janjinya
Apakah kau melihatnya nak?
Jiwa-jiwa yang mulai terbang bebas
Dengan sayap yang terbentang
Meminjam lafadz-lafadz do’a
Dari para kekasihnya
Termasuk dari anak-anaknya yang mulai belajar melafadz
Dan apakah kau tahu
Akan kemana mereka berpulang ?
Mereka akan berpulang ke naungan
Teduh dalam balutan cinta-Nya
Jauh lebih teduh dari naunganku
Akhirnya, hari ini aku tahu
Jika kakimu telah siap tuk memijak
Menjemput pagi yang mengintip dari sang peneduh agung
Dan perlahan kau mulai meninggalkanku
Berlari, berteriak, bahwa
Hari ini dukamu telah pergi
Lamongan, 1 Agustus 2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.