https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Suara Kami
Oleh: Muhammad Alfan Rizqi
Sekolah didaringkan
Ekonomi terpurukan
Tempat ibadah tertutupkan
Warkop tutup jam delapanan
Tak bisa ke taman
Berjumpa dengan kawan
Oleh apa? Oleh siapa?
Oleh makhluk kecil ciptaan Tuhan
Yang masih susah disingkirkan
Oleh sebuah senapan
Tapi semua akan berakhir
Jika kita menyikapinya dengan sabar dan disiplin
Tuhan... maafkan kesalahan kami
Kami sudah jera atas cobaan yang kau limpahkan
Ini semua balasan untuk kami yang merusak bumi pertiwi
Engkau yang Maha Esa
Engkau yang Maha Kuasa
Yang dapat mengendalikan sesuatu
Yang tidak kami ketahui
Sekotak Pensil Warna
Oleh: Muhammad Alfan Rizqi
Digunakan oleh tangan terampil
Digoreskan pada sebuah kertas
Yang tak sebesar angkasa
Yang tak sebesar bumi
Dalam bising suara dunia
Dituangkan pikiran otak dan hati
Tercipta segudang warna
Namun, hanyalah sekotak kecil
Tertata rapi bak pelangi
Berwarna menjadi satu
Berjajar rapat tanpa renggang
Yang selalu menemani
Karya sang penggunanya
Dua Cangkir Teh
Oleh: Muhammad Alfan Rizqi
Duduklah sejenak denganku
Ada dua cangkir teh hangat di atas meja
Tidakkah ini masih terasa pagi?
Tinggallah sebentar.
Angin yang berbisik
Segarnya oksigen
membuatku tak berkutik
Juga tak ingin membuka tangan
Hingga tenggelam lembayung senja
Waktu tak jua berhenti ...
Ini hanyalah sebuah saat
""Di balik bayang...""
Begitu tertulis rapi dalam sebuah halaman
Ringan tak berdebu
Duduklah sejenak denganku
Ada dua cangkir teh hangat di atas meja...
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.