Seperti apa hidup itu? - Kumpulan Puisi

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Seperti apa hidup itu?


Roda roda terus berputar.

Itu tanda masih ada hidup.

Setiap hari nya mudah berubah.

Seiring berjalan, kita mulai sibuk akan peran sendiri.


Bagi si cantik dan cerdas.

Dua hal itu membuat segalanya mudah.

Semudah menjentikkan jari tangan.


Bagi si sabar dan tidak pernah menuntut apapun.

Hidup mengharuskannya bersemangat, mandiri, dan renjana. 


Adapun si jenius.

Dengan segala sesuatu yang harus diraih dengan kerja keras.


Tapi apakah keberuntungan selalu menyertainya?.

Semua serba jungkir balik.

Serba mengejutkan.

Seperti hidup itu sendiri.


- Nabilah awaliah



Diasingkan


Bocah itu tidak berdosa.

Namun bocah itu harus merasa pilunya hati.

Sepasang matanya hanya mampu memandang dari jauh.

Dengan genggaman penuh antusias.

Dan bibirnya yang selalu tersenyum.


Sungguh mengerikan.

Malu jika ditanya ""Apakah masih punya nurani?"".

Penilaian harga manusia, benar-benar membuatnya takut.


Bagaimana rasanya diasingkan?

Bocah itu pikir kesuksesan mereka hanya sedang tersendat sendat seperti keran air PAM di musim kemarau.


-Nabilah awaliah



Angin perubahan


Aku pergi ke Pasar Ciracas.

Kali Pengantin Ali kususuri.

Perubahan berhembus sepoi.


Dimulai dari bersenang.

Bertahan pada hiruk pikuk pasar.

Hingga dikenang.


Mungkin moral positif kami, bukan dari yang sok suci.

Tapi lirik puisi tidak beraturan ini, ajarkan hidup mandiri.


Bocah-bocah bebas bermimpi.

Pada angin perubaham yang berhembus.

Rasakan angin yang kini menerpa.

Biarkanlah ia gemakan kebebasan.


-Nabilah awaliah

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.