SEMBARI MENGINGAT DIRIMU AYAH

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Agnes Shinta Rosali Manbait 

SEMBARI MENGINGAT  DIRIMU AYAH


Tetes demi tetes peluh  keringat mu

Mengingatkan aku  tentang kerasnya hidup ini 

Dengan  bahu yang tak lagi kuat seperti dulu 

Dengan  langkah  perlahan  mengais  rezeji demi sepiring nasi diatas meja.

 Mata yang sayup  perlahan  menyimpan  sejuta  air mata dan beban 

 Yang kau sembunyikan bersama senyuman yang tak pernah  pudar di wajah mu


Canda tawa riah bersama  di senja sore dalam hangatnya  kopi

  kau mulai  mengajariku artinya  bertahan  dan berjuang

Dalam kelam malam  kita duduk  di bawah lentera kecil 

dengan setiap ungkapan doa yang kau panjatkan tak henti- hentinya

Memohon kepada Yang Kuasa untuk masa depan anak-anak mu


Suara yang Lantang penuh kasih

Mengantarkan ku kepada hidup di tanah orang

Belajar bertaruh dengan waktu dan air mata

Sesak sekali rasanya berusaha kuat seperti dirimu Ayah

Rasanya aku ingin menangis  sekeras-kerasnya 

Berteriak kepada langit malam agar menyampaikan rintih ini 


Aku rindu wajah mu dan senyummu

Aku rindu pelukan mu dan  semua tentang dirimu. 

Memang Kau  tak selembut  Ibu 

namun cinta mu teramat dalam bagiku

Ku titip  rindu dan doa terbaik untuk mu Ayah 

Ku doakan kau tetap baik-baik saja

Hingga kelak anak- anak mu mampu  menjadi orang kuat seperti dirimu


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.