Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Agnes Shinta Rosali Manbait
SEMBARI MENGINGAT DIRIMU AYAH
Tetes demi tetes peluh keringat mu
Mengingatkan aku tentang kerasnya hidup ini
Dengan bahu yang tak lagi kuat seperti dulu
Dengan langkah perlahan mengais rezeji demi sepiring nasi diatas meja.
Mata yang sayup perlahan menyimpan sejuta air mata dan beban
Yang kau sembunyikan bersama senyuman yang tak pernah pudar di wajah mu
Canda tawa riah bersama di senja sore dalam hangatnya kopi
kau mulai mengajariku artinya bertahan dan berjuang
Dalam kelam malam kita duduk di bawah lentera kecil
dengan setiap ungkapan doa yang kau panjatkan tak henti- hentinya
Memohon kepada Yang Kuasa untuk masa depan anak-anak mu
Suara yang Lantang penuh kasih
Mengantarkan ku kepada hidup di tanah orang
Belajar bertaruh dengan waktu dan air mata
Sesak sekali rasanya berusaha kuat seperti dirimu Ayah
Rasanya aku ingin menangis sekeras-kerasnya
Berteriak kepada langit malam agar menyampaikan rintih ini
Aku rindu wajah mu dan senyummu
Aku rindu pelukan mu dan semua tentang dirimu.
Memang Kau tak selembut Ibu
namun cinta mu teramat dalam bagiku
Ku titip rindu dan doa terbaik untuk mu Ayah
Ku doakan kau tetap baik-baik saja
Hingga kelak anak- anak mu mampu menjadi orang kuat seperti dirimu
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.