Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
SAHABAT SEJATIKU
Bukan maksudku untuk
Memenjarakan kebebasanmu
Disini, aku berpijak jauh dari tempatmu
Gundahku sudah sangat besar
Sungguh..
Yang ku inginkan hanyalah senyummu
Yang ku inginkan hanyalah tawamu
Jangan tanya aku sedang apa
Sudah pasti aku sedang mengenangmu
Ku harap kau mengerti
Tentang perasaan ku ini
Ku mohon tetaplah temani
Wahai sahabatku
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada bunga nan indah itu
Biarkanlah kisah kita terus terangkai
Kini, esok, hingga masa depan
Hapuslah air mata itu
Tabahlah sedikit
Janganlah engkau menangis
Dia pasti akan mengenang mu
Tak usah kau gundah dan risau
Wahai mata dan hati
Kaulah sahabatku...
Panas dan hujan masih silih Berganti
Serta bulan dan bintang dilangit masih bercahaya
Tak ada yang bisa menggantikanmu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Disekap akar pohon bunga itu
Bila hari-harimu dilanda duka
Kudoakan harapan bagimu
Bila hari-harimu berlarut ceria
Kudoakan damai bagimu
Siapa yang selalu menolongku…
Siapa yang melukiskan tawa di wajahku…
Siapa yang selalu mendukungku…
Ya…itu adalah dirimu…sahabat
Kau selalu ada untukku…
Kau mau menemaniku…
Mentari yang selalu bersinar
Hiruplah kebebasanmu kawanku
Sahabatku…
Pada saat nanti kau sedang jatuh
Datanglah kepadaku
Aku ada selalu untukmu
Mendukungmu setiap hari
Sama yang kau lakukan kepadaku dulu
Hari-hari kian berlalu
Walaupun aku dan kamu hanya sebatas waktu
Kita telah ukir sebuah persahabatan
Yang tidak pernah akan dilupakan
Sampai kapan pun"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.