RELA - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 RELA


Semilir angin malam

Dibawah langit penuh bintang

Pantulan bulan purnama benderang

Dua insan duduk bersimpuh di atas baru karang

Deburan ombak menenangkan

Suara hewan malam bak nyanyian

Sang insan saling berdiam 

Seolah bisu dengan alam

Enggan berseru bahkan menatap

Pikiran dan pandang menerawang jauh ke depan

Belajar menerima kenyataan

Bahwa setelahnya akan ada perpisahan

Menyakitkan tapi harus mengikhlaskan


SINGGAH


Kau datang dalam duniaku

Melalui pertemuan yang tak disengaja

Mengisi harap pada hati yang hampa

Mengukir kenangan pada sebagian memori otakku

Kini cerita itu hanya tinggal Sekelebat memori yang tak bertuan

Hey tuan...! 

Kenapa? 

Tak kau katakan saja

Jika dirimu hanya sekedar singgah

Kenapa kau ciptakan rasa

Kalau itu tidak nyata

Lalu semuanya hanya menyisakan luka


Logika Tak Sejalan


Air mata ini kembali lagi menguasai diri

Perasaan pilu yang berusaha ku tahan

Tak terhindar kan akibat rasa rindu yang ku pendam

Aku lelah

Tapi hatiku tak mau mengalah

Hingga membiarkan namanya masih menempati tahta tertinggi 

Bahkan tanpa sadar

Otakku pun ikut berpihak pada hati

Terus bergejolak menampakkan bayangannya

Naluri ku pun ikut andil

Seolah berteriak untuk tidak ku melepas

Sungguh aku lelah

Tapi aku tak tau cara menyerah


Cinta Sendiri


Sunyi dan sepi

Aku kembali lagi 

Mengingat kenangan yg tercipta 

Diantara kamu dan aku

Rasa ingin memiliki

Namun nyatanya tak dapat ku gapai

Mencintai mu

Bagaikan melewati jalan terjal sendiri

Terus berjuang mencapai tujuan

Namun sadar ku

Apa yang ku tuju tak mampu untuk ku gapai

Langkahku kembali ke titik awal 

Bukan pesimis

Hanya saja, aku sadar diri

Hadirku tak pernah diakui"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.