![]() |
Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Perihalmu Semu
Aku ingin bercengkrama tentang banyak hal, bagian patah dan sedih yang tak bisa ku sangkal.
Bolehkah aku bebas mengurai perasaanku, pada telinga yang tak bosan mendengarku?
Pada bahu yang kuat untuk bersandar, saat aku ingin berhenti merasa gusar.
Aku lelah, berjuang tak tentu arah.
Sementara hatimu pun tak mampu ku jamah.
Aku ingin berhenti, saat ku tau juangku hanya menghantarku pada patah hati.
Aku yang nekat menyematkan namamu, sementara aku dihatimu hanyalah abu-abu.
Aku begitu berani bergumam perihalmu, namun kau bahkan tak pernah melangkah menujuku.
Kamu, yang dalam doa ku rayu, yang dalam diam ku seru.
Namun kau tetap saja semu,
meski rasa cintaku telah ku pupuk dengan terlalu.
Aku tau, kau melihat dan melewatiku.
Hanya saja memilih bisu, padahal tau betul bagaimana deru rasaku menggebu.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.