Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Namamu
Di antara detak jantung dan retak rindu, ada yang terus memanggil namamu.
Di antara tanah basah dan angin berembus, ada yang terus memanggil namamu.
Di antara kedip mata dan denyut nadi, ada yang terus memanggil namamu.
Di antara embun pagi, mentari di siang hari, senja di sore hari dan bulan di malam hari, ada yang terus memanggil namamu.
Semestapun bertanya pada mereka; siapa yang selalu bersuara memanggil nama seseorang di setiap gerak dunia? Lalu, dengan kompaknya mereka menunjuk aku."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.