Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
menjelang dewasa
licik
waktu datang mengubah nasib
mengoceh tanpa henti menuntut mengerti
menapakkan bayangan masa datang
menuai ambisi laku yang tak akan henti
fantasi menenggelamkan jiwa
ambisi yang tak sama dengan langkahnya
menghenti tanpa kata
berpasrah mematah asa
terlentang mimpi tak nyata
tergapar tanpa ada ruang
tertahan dengan nyata di kalbu
menyiksa sedikit naluri yang tersisa
terombang ambing antara suri
melanjutkan atau henti
tak tau benar arah datang menyapa
hanya mengikuti alur yang tak berujung akhirnya
tersiksa
terluap bagai badai yang tak terbendung
menyapa hari bagai teman sejati
menggubur kangan dengan kenyataan
memaksa langkah menutup mata dengan keterpaksaan
tak bisa menunjuk bagaimana hidup melangkah
sudah kehendak ilahi yang dapat di telak
hanya butuh sedikit waktu menyapa
antara terus atau bagaimana"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.