![]() |
Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Malam penuh tangis
Dalam suasana sunyi senyap
Aku duduk dari kursi yang terbuat dari bambu
Yang terletak dipojok pekarangan depan rumahku
Sambil bersandar dibawah pohon sedap malam
Aku menangis tersedu-sedu
Berfikir sampai saat giliranku mati
Dari arah ruangan depan
Terdengar suara orang orang yang
membaca Yasin, Yasin, Yasin
Ditengah tengah kerumunan
ruangann itu
Terlentang sesosok mayat, terbujur
kaku
Suara tangis kecil muncul dari
mulut sang adik
Sambil memeluk mayat sang ibu
Detik demi detik terus berlalu
Namun tersaingi oleh suara tangis
Sikecil tertidur lemas, diatas pelukan seorang kakak
Menunggu waktu segera senja
Agar mayat sang ibu segera terkubur
Malam itu, malam penuh tanggis"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.