Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Luka Yang Dirindukan
Oleh : Akilla Fadia Haya
Teruntukmu nama yang masih mendoktrin dalam kepala
Apa kabar hati yang masih berharap?
Apa kabar rindu yang tak kunjung temu?
Tuan, masihlah orang yang sama
Rasanya, tak cukup kata untuk mendeskripsikan tentangmu
Tak cukup jika hanya seuntaian puisi
Kau begitu indah kutuliskan
Lebih indah dari larik puisiku
Kau adalah do’a yang kupanjatkan
Aku begitu menginginkanmu, sungguh
Tapi, akankah Tuhan kembali menyatukan?
Garis takdir yang itu bukanlah kuasaku
Kesempatan untuk mengenalmu adalah salah satu anugrah bagiku
Walau kutahu, pada akhirnya tak mungkin untuk bersama
Dimana, kau memilih jalanmu sendiri
Dan aku pada pendirianku sendiri
Tuan, adalah candu yang tak terobati
Juga adalah luka yang kurindukan
Tapi, tentangmu semua tak kutuliskan disini
Namun hanya perlu kuceritakan pada Penciptamu yang juga adalah Penciptaku"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.