Luka mata nuansa Maret

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Luka mata nuansa Maret

Karya : M. Ramadani


Hingar bingar ku dengar suara pistol dan lagu kebangsaan mereka

Ya... Genjer-genjer


Terdengar kata... Aaahhhh ampun tuan berbaret merah

Aku hanya guru ngaji yg mngajar tanpa pamrih

Namun mereka sembelih

Berjalan tertatih

Hingga kaki letih


Cucur darah dimana mana

Pembantaian 6 jam kata nya

Bukan hanya kyai namun perwira

Apa dosa nya


Ohh... Genjer-genjer telah berbunyi

Tanda mayat di tata rapi

Tak ada yg tau karna sepi

Jerit anak dan istri


Pedih luka tembus di ulu

Mana pemimpin ku

Yang bersuara lantang di pidato ujung muara dan hulu


Kelam malam mulai menyelimuti badan yang telanjang

Congkel saja matanya

Kata salah satu prajurit birawa


Tega, sadis, bengis, dalam luapan mata kyai kami

Tak berdosa, hanya ingin santri ku bisa mengaji

Ungkap bibir manis penuh darah


Kau ikat tangan yg biasa memegang kitab suci

Kau ikat lehernya layaknya anjing di kandang terkunci


PKI HARUS MATI




"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.