Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Luka mata nuansa Maret
Karya : M. Ramadani
Hingar bingar ku dengar suara pistol dan lagu kebangsaan mereka
Ya... Genjer-genjer
Terdengar kata... Aaahhhh ampun tuan berbaret merah
Aku hanya guru ngaji yg mngajar tanpa pamrih
Namun mereka sembelih
Berjalan tertatih
Hingga kaki letih
Cucur darah dimana mana
Pembantaian 6 jam kata nya
Bukan hanya kyai namun perwira
Apa dosa nya
Ohh... Genjer-genjer telah berbunyi
Tanda mayat di tata rapi
Tak ada yg tau karna sepi
Jerit anak dan istri
Pedih luka tembus di ulu
Mana pemimpin ku
Yang bersuara lantang di pidato ujung muara dan hulu
Kelam malam mulai menyelimuti badan yang telanjang
Congkel saja matanya
Kata salah satu prajurit birawa
Tega, sadis, bengis, dalam luapan mata kyai kami
Tak berdosa, hanya ingin santri ku bisa mengaji
Ungkap bibir manis penuh darah
Kau ikat tangan yg biasa memegang kitab suci
Kau ikat lehernya layaknya anjing di kandang terkunci
PKI HARUS MATI
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.