Selamat menikmati puisi di bawah ini:
LANGKAH DAN JERITAN SEORANG HAMBA
Kumaidatun Nisfiyah
Langkah kaki kecil kini menggerayangi dalam mimpi
Mengobrak-abrik karena marah sambil menangisi
dalam ucap: bangunlah untuk memperbaiki kesalahan hari
Bersama sepi; hanya mampu terduduk diam meratapi
Oleh butiran alpa di masa silam sering menghantui
Hingga bau anyir dan tinta merah manusia terbubuhi
Di sekujur badan jalan demi bebasnya napas bumi pertiwi
Ke manakah untuk pikiran para pakar Indonesia saat ini?
Sembako meningkat, pasien rumah sakit semakin gawat
Haruskah diri ini sebagai hamba menjerit mewakili para penghujat?
yang rela memikirkan kembali untuk masa depan bersama dan berseri
Kumohon kepada Tuhan; segeralah memberikan segala kemudahan
Agar manusia tak terus-terusan bersandar dari nyamannya kelalaian
Apalagi mematung dan bersikap tiada mau tahu untuk kemajuan zaman
Jepara, 01 Oktober 2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.