https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
KISAH LAMA
Matanya kian membola
Siratan cahayanya mulai menjadi nyata
Sampai ia melupakan kedipannya
Mendongak, menatap insan di hadapannya
Debaran jantungnya semakin menggila
Mungkin seseorang di sana bisa mendengarnya
Seutas garis tak pernah hilang di wajahnya
Membuat lawannya juga melakukan hal yang sama
Meski hanya sedikit frasa yang ia ucapkan
Namun efeknya bisa sampai berganti bulan
Dunia pun sepertinya sudah mulai bosan
Tanpa lelah namanya ia gumamkan
Ribuan waktu tidak cukup untuk menghitung bahagianya
Pertama kali dalam hidupnya
Ia menyukai tatapan teduh dari mata di seberangnya
Terlihat tulus namun mampu menghipnotisnya
USANG
Adakah kata yang lebih buruk dari menyerah?
Kenyataan diriku memang sangat payah
Ribuan kali pun sudah telak kalah
Lelah menitih bersama langkah
Tanpa satu pun yang mengerti lukaku
Karena mereka tidak pernah mau tahu
Darah dan nanah hanya dianggap angin lalu
Sedangkan aku berjuang sendirian melawan bisu
Dengan mudahnya phobiaku sudah berkuasa
Meledek melihat serpihan tawa di ujung sana
Hampir tertimbun oleh teriakan garangnya
Menorehkan beberapa sakit yang ku sebut luka
Tangisan yang tak bersuara, jeritan yang tertahan
Marah yang tak terlihat, cemas yang tak bertujuan
Dan segala emosi yang aku takutkan
Membuat lembut hatiku yang dulu total dihitamkan
PATAH
Tanyakan pada malam,
Bagaimana aku menangis tanpa isakan
Bagaimana aku menjerit tanpa suara
Bagaimana aku terjatuh tanpa luka
Berusaha untuk tidak menyentuh duka insan lain
Padahal mereka tidak pernah peduli dengan sayatanku
Mencoba bertahan di jalur yang aman
Namun orang-orang mendesakku ke luar jalan
Lagi dan lagi aku kembali di garis pangkal
Memulai semuanya dari awal
Kesalahan orang lain sudah biasa aku tanggung
Entah kapan aku akan sampai di ujung
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.