https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Kematian
Dia tertawa bagai hiena.
Tersembunyi dibalik jiwa.
Terwujud di setap jengkal dunia.
Cobalah lari darinya.
Ribuan buku kubaca.
Ribuan orang kutanya.
Tentang wujudnya.
Tak satupun memahaminya.
Hingga kubuka catatan al huda.
Yang memahami seluk beluk dunia.
Yang menerangkan hari akhitnya.
Bahkan kematian tercatat disana
Bahwa kematian adalah qodrat.
Dari dzat yang maha dekat.
Arum permadi 16/10/2021
Santri
Selamat datang di indonesia .
Di sini,kami dipandang sebelah mata.
Di sini,kami dijadikan lambang tidak berguna.
Di sini,kami dianggap mengejar fatamorgana.
Biarlah demikian.
Karena pedoman kami hanyalah kitab tua kecoklatan.
Yang bicara tentang masa depan.
Yang mengarahkan pada oase surga yang gemilan.
Penguasa berhak berkuasa dengan pangkatnya.
Pengusaha berhak kaya dengan usahanya.
Tentara boleh menyombongkan jasanya.
Raja berhak mendongak
Memang benar adanya.
Bahwa kami bukan apa apa.
Tapi,
Dengan seruan bahwa kami bukan apa apa.
Kami akan bisa menjadi apa saja.
Arum permadi 16/10/2021
Hikmah
Dilansir dari cikal bakal.
Diatas luasnya panggung hayal.
Gema takbir nan sakral.
Gambaran pengalaman nan sukar.
Merdeka bukanlah akuan .
Bukan juga pemberian.
Merdeka adalah setiap perorangan.
Yang mampu menundukkan keegoisan.
Jahat bukanlah pilihan.
Tapi segala yang bermuara pada kelemahan.
Berkorban bukanlah panutan.
Tapi makna yang menyakitkan.
Ketika kalimat ini dibacakan.
Hikmah bisa dipetik.
Dari setiap sudut pandang.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.