Keadilan - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Keadilan


Gemah api mulai Begejolak 

Di bawah derik matahari kita bersahabat 

Sama -sama kita genggamkan tangan 


Kulihat bymi sedang besedih 

Kami sebagai rakyat hanya ingin menyampaikan aspirasi 

Kulihat rembulan mulai benyanyi


Kulihat matahari hendak menangis perih 

Keadilan telah di permainkan dengan uang 

Keadilan telah di perjualbelikan 


Apakah kami seorang yang kau anggap hina di matamu

Yang kau salahkan tanpa sebab yang jelas

Semua yang kau anggap benar kau anggap salah 


Apakah kami salah meminta hak keadilan 

Dimanakah keadilan dalam negri ini 

Tunjukanlah kebenaran 

Bukakan jalan untuk kami 

Golongan yang bawah 


Golongan yang kau dustakan 

Yang telah kau beri janji manis 

Tetapi hanya di dengar saja 

Kami hanya ingin hidup bahagia tanpa memandang derajat



Ibu 


Hai ibu 

Apakah kamu sedang sedih 

Maafkan anakmu Ini 

Yang belum bisa membuat kamu bahagia

Ibu

Aku akan benjanji kepadamu ibu 

Aku tidak akan membuat kamu menangis lagi ibu

Ibu aku ingin sekali membuat kamu senang 

Tapi dengan cara apa ibu


Semoga dengan cara yang ku lakukan suatu saat nanti

Akan embuar ibu bahagia 

Terimakasih sudah menjadi ibu terbaik 

AKU SAYANG IBU




Ayah 


Hai ayah 

Kamu sedang apa ayah 

Pasti kamu disana sedang banting tulang

Ayah kamu rela panas hujan kadang tidak makan 

Untuk nafkahi kami 


Ayah maaf aku belum bisa menjadi anak yang terbaik

Maafkan aku ayah kadang membuat kamu sedih 

Maafkan aku 

Aku benjanji kepadamu ayah 

Aku akan terus belajar untuk membahagiakan kamu ayah 


Tuhan tolong lindungi ayahku di sana 

Supaya kami bias melihat seyuman ayah

Terimakasi menjadi ayah yang terbaik bagi kami"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.