Kau itu.. - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Kau itu..

Cipt. Fransiskus Hottua Malau


Kisah berawal dari sini

Selalu dengan tatapan yang sama

Tabah tanpa jenuh, yaa... Itu pesonamu


Satu putaran berlalu, Dua putaran...

Seratus putaran, Dua ribu putaran tiba

Tetap dengan kau yang sama

Meski compang nan camping kau terpandang

Masih terukir jelas pesona yang sama


Kau itu..

Bukan sembarang kau..

Kau itu..

Hmmm terasa perih menuturkan


Desa tercintaku yang dulu dipuja dipuji dimanja disanjung

Hanya sebatas kau yang dulu

Tertelan rakusnya waktu, terabaikan

Aku mendatangi kau

Menatap, tetes demi tetes

.... mengalir



Segores tinta

Cipt. Fransiskus Hottua Malau


Aku sedang menari

Di atas lebaran putih nan indah

Bahkan saat ini.. akupun menari

Yaaa... Aku suka itu

Meski aku suka, orang tak suka aku


Aku dikata merepotkan

Padahal aku tak merasa direpotkan

Aku dikata membosankan

Padahal aku selalu menghiburnya


Katanya..

Aku tak banyak bisa berbuat

Meski aku bisa berbuat banyak

Hanya dengan SEGORES TINTA ku

Ku bisa mengubah hidup mu

Namun kau acuhkan aku

Akupun hanya bisa tertidur...


Insan Dengan Inangnya

Cipt. Fransiskus Hottua Malau


Secercah harapan kian bersinar, Terpampang dibalik kelabu nan kelam

Tirai seakan bergegas membuka jalan, Ruang seakan siap menopang perubahan

Hmm... Semua berlalu bak siklus abadi


Insan merintis tuk Inangnya Namun tersendat oleh puruknya situasi

Lobi-lobi berlagak tak tahu, tak dengar, Bukan bodoh... Bukan tuli... Licikkk?? Mungkin saja

Picik dipikir terbalut senyum di pipi melobi di hati...


Bergerak tanpa alasan itu Kesalahan

Melangkah tanpa arah itu Kesesatan

Berbuat tanpa tujuan itu Kejahatan

Memandang tanpa fokus itu Ketidaktahuan yang disulap menjadi kebenaran

Menilai tanpa menimbang itu sangat menyakitkan...


Insan adalah kita, Kita adalah bagian dari inang

Insan punya kebolehan, bukan dengan materi

Kita punya peluang, bukan dengan kepastian

Hati tersayat melihat target memudar dari pandangan

Rintih kepedihan bergejolak tak henti

Meracuni, menindas, memusnahkan kebolehan

Yaa... Bukan kali pertama


Wahai insan.... yang punya waktu, punya tenaga

Jadilah semut yang bergerak tak henti

Bukan tergantung pada Inangnya, namun membangun rumah indahnya

Kekuatan tak di ukur dari ukuran

Semangat tak di ukur dari peluang

Jangan harapkan ombak menerjang kapalmu ke tepian

Jangan harapkan angin menerpamu ke tujuan

Namun taruh harapkan pada tanganmu tuk memegang kendali lewati badai besar ini


Bangunlah dari inangmu

Itulah pencapaianmu



APA...?

Cipt. Fransiskus Hottua Malau


Apa....

Ya, aku sedang bertanya

Gejolak penasaran seakan menuntun langkah

Perlahan, melangkah, menyusuri, mencari....

Tak tahu apa..


Tiupan angin terbawa kenikmatan

Ter ombang-ambing tak kian keluh

Tawa...tawa...dan tawa...

Hahahaa....

Demikianlah aku yang tak tahu apa


Kadang terlintas di pikir...

Aku punya waktu

Aku punya tenaga

Aku punya semangat

Apa bumi ini diselimuti oleh logika yang merepotkan itu?

Yaaa... Aku berkhayal


Misteri demi misteri mulai terungkap

Perkara demi perkara mulai terurai

Apa hanya sebatas itu?

Mungkin tidak... Mari berlayar

Kobar-kobar, riak-riak, wahhhhh terpuaskan

Merasa mendapat jati diri

Hebat, hebat, hebat... Ini jiwa mudaku


Seraya bersorak...

Jurang penderitaan kian meluas

Apa.....


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.