Karna Keegoisanku, Dia Tersakiti - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Karna Keegoisanku, Dia Tersakiti


Pukul sepuluh malam

Di mana diriku terbaring beralaskan kasur

Kupejamkan mata

Kubayangkan, kurasakan perasaanmu di sana

Sesekali air mata terjatuh di ujung mata


Diriku menangis dalam diam

Tak ada seorang pun melihatnya

Hingga tak kusadari

Bantalku sudah setengah basah menahan air mata ini


Aku tahu

Aku percaya akan pepatah yang mengatakan

Biasa berawal dari terpaksa

Tapi tidak dengan dirimu di sana

Tak seharusnya kau terbebani masalah ini

Karena semua ini berawal dariku

Yang ceroboh akan sebuah keegoisan



Inikah Takdirku?


Entah mengapa

Di hari ini diriku seperti asal masalah

Setiap yang kulakukan

Setiap yang kuputuskan

Semuanya itu salah


Masalah kecillah

Masalah besarlah

Itu semua seakan-akan berasal dariku

Ya Tuhanku...

Berikanlah jalan

Berikanlah petunjuk

Berikanlah kebenaran pada diriku

Pada semua yang kulakukan

Pada semua yang kuputuskan


Aku tahu, tidak ada manusia yang lebih sempurna dibanding Nabi Muhammad, dan 

Aku percaya akan takdirmu

Aku percaya semua cobaan yang kau beri

Tidak akan melebihi batas kemampuan hambanya

Tapi, apakah ini takdirku

Untuk menjadi awal masalah?


Dunia Yang Fana Telah Merasukiku


Setiap kata yang kau keluarkan

Setiap kali kau mengeluh kesakitan

Karena keterpaksaan yang kau jalankan

Di saat itu pula hatiku merintih sedih


Aku begitu bodoh

Aku begitu tidak dewasa

Aku begitu tidak bisa menjaga amanah

Yang orang tuamu kau berikan


Aku sungguh menyesal

Tidak semua orang harus disamakan

Karena semua memiliki kelebihan dan kekurangan

Dan itu yang membuat dunia ini berwarna

Dari sebuah perbedaan kita dapat toleransi

Kita dapat berkreatif

Untuk menciptakan sebuah kedamaian




Pak Pak, Dor!!


Darah mengalir diujung jari-jemari

Tak terasa hingga jam telah berganti

Tapi itu tidak membuatnya berhenti

Mencoba membuatku hingga jadi


Kini bambu telah memanjang

Tak seharusnya kau biarkan

Karena kau dapat membuatku darinya

Hingga terbentuklah senjata perang

Dalam sebuah permainan


Kertas basah yang kau bulatkan

Kau buat bentakan keras, dan Dor!!

Peluru melesat jauh ke lawan

Mampu menjadikanmu berteriak senang

Dan membuat lawan kewalahan 


Entah mengapa?

Suaraku kini menghilang

Tak lagi kau mainkan 

Beralih ke permainan yang baru datang

Yang hanya permainan tradisional

Yang kau tinggalkan

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.