![]() |
Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
JIWA
Ramainya bintang
Dinginnya malam
Sejuknya angin
Menciptakan sebuah senyuman.
Mata menyipit bagai bulan sabit
Cengiran menyambut bagai celurit
Tikus-tikus bersembunyi terancam
Serangga-serangga datang menciptakan ruam.
Anak panah menusuk hati
Tercipta dari mahkluk berbau api
Merasuk pada buah hati
Merangsang gumpalan darah yang telah mati.
Jantung ku berdegup dengan kencang
Merasa senang bagai pemenang
Tangan ku berselimut plasma dan kawan-kawan
Membuat jiwa gila tak terlawan.
Tak ada lagi makian atau cacian
Mulut bau busuk keparat itu telah tersumpal
Tak terdengar lagi isak-nya
Menandakan ia pergi sebagai tumbal.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.