Ilalang Berikat

 

Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html

Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:

Ilalang Berikat

Bak ilalang kering berikat

tak rumpun oleh waktu

Seakan alam fana tak berbatas

aku yang tak luput dari memori tak terbatas

mengikat setiap kenang dengan belenggu

seakan dunia hanya terpaut sejengkal tangan

Kemana perginya diri yang bebas ini

seakan sirna tak berbekas

bak ilalang kering berikat bagai jerami

bagai kaset yang mengulang hingga kusut

aku dengan penuh harap melepas semua kenang

tak ingin terpaut kelam di ujung sudut

berandai pilu sayatan pedang

lebih nestapa diri ini terbelenggu masa kelam 

Tak terbatas

Berikan aku tongkat

maka akan aku tuntun setiap  orang ini

menuju karya tak terbatas

berikan aku tongkat 

maka akan ku buat dunia ini nyata tak berfana

meninggalkan harapan yang semu

berikan aku tongkat

kan ku buat dunia ini penuh warna

menuntun setiap orang menuju harap

berikan aku tongkat

maka akan aku tuntun meninggalkan kelam

menulis lembar baru bertinta emas

menuju lorong cahaya tak berujung

Neon benarkah tak berpuan?

Takala netra menelisik sekitar 

Neon seakan tak tertutupi oleh manusia lain

Neon warna nan kuat dan bercahaya

Neon benarkah kau tak berpuan

bolehkah diri ini singgah?

Meski hanya tersaji secangkir kopi

Waktu beralun detik

Meski hanya sedetik

Bolehkan Diri ini mengetahui Namamu

Neon benarkah Kau tak berpuan

Hanya sebait nama yang ingin ku ketahui

Jika itu mengusik mata memandang

Diri ini akan berhenti meski nestapa terasa pilu

"