GERIMIS MEMANGGIL KITA

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 GERIMIS MEMANGGIL KITA


Wahai kawan yang budiman

Jeda sejenak nikmati riang cerita silam

Saat gerimis merayapi daratan

Kaki kecil melangkah perlahan


Pun berlari ria menyusuri jalanan

Mencari pancuran dari atap rumahan

Meresapi setiap tetesan air yang membasahi sambil berpelukan

Di sini, tawa bersama semakin mengesan di bawah naungan gemuruh berdentuman


Seolah dunia kita terlalu berharga untuk dibandingkan

Kita pun berucap dibalik bibir menggigil kedinginan

Laksana seungkap janji yang belum tentu menjadi kenyataan

""Besok main hujan lagi, kawan.""


Ucapan yang mengandung makna, semoga kita tetap berkekalan

Di dunia dan alam keabadian

Menjadi sebingkis pinta kepada Tuhan


Larut dalam keadaan, ibunda memanggil di kejauhan

Sambil berkejaran untuk pulang sekarang

Teguran sayang terus bersenandung pada pendengaran

Hingga lelah, kantuk dalam dekapan"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.