
Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Fatih
Selimut keras membalut Si lunak
Terkulai lemas tak kunjung melawan
Tangkapan indra bukanlah peperangan
Tapi Si lunak itu ingin terbebaskan
Kecapan sok tahu tak jarang menampar
Olokan merdu layak rusaknya senar
Jangan katakan dia mendengar
Atau akan turun hujan tegar
Cahaya api menusuk selimut
Peri putih jatuh berturut
Nafas bumi mengajaknya bergelut
Ranting bertanya, masih bisa kah ia hidup?
Tak sengaja semut menginjak akar
Melamun lama mengaku sebentar
Untaian fikir seketika berpencar
Melihat rumah buruk mulai memudar
Terjejak dinding itu terbuka
Kaki kecil muncul pada dunia
Pulan terjerembab ke langit tujuh
Menyesali kata tak berimbuh
Kini, sayap itu telah tinggi
Angin hanya bisa berteriak iri
Daun tak berhenti memandangi
Bunga bunga mengemis dikasihi"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.