https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Dirimu yang Membingungkan
Ku ingin membuka perasaan ini
Dengan kunci dihatimu yang penuh teka teki
Puzzle yang rumit disusun
Pertanyaan yang begitu banyak rumus
Dan jawaban yang sangat buram
Akankah ku akan memperoleh belas kasihan mu?
Untuk bisa mengerti teka teki, puzzle, dan pertanyaan
Yang selalu kau lempar kan dikala pusing nya jarum jam bergerak
Atau ku wajib berjuang untuk mengerti itu semua?
Yang penuh tantangan, rintangan dan hambatan
Ku lelah, lemah disetiap memandangi langit yang selalu berubah warna
Dikala putih, ku harus melihat jauhnya jarak antara raga mu dan raga ku
Dikala hitam, ku harus memendam rasa rindu yang tak pernah tersirat
Ayolah tunjukkan belas kasihan mu
Agar ku bisa membuka perasaan yang begitu dalam ini
Yang membuat satupun sulit menggapai nya
Atau mungkin, perasaan penuh harapan ini
Hanyalah sebuah khayalan belaka
Yang sama sekali tak ada artinya
Bagimu sang pemegang kunci?
Andaikan ku menderita amnesia
Supaya ku bisa berhenti menjawab teka teki mu
Menyusun puzzle mu, dan memecahkan rumus rumus mu
Teka teki mu membebani saraf
Di setiap sudut kata ku tersesat
Tak menemukan rangkaian yang tepat
Untuk sampai ke ujung Kalimat
Puzzle mu di penuhi misteri
Begitu rumit di rangkai
Tajam bagaikan tangkai
Ku susun tanpa bersantai
Rumus mu begitu rumit
Membuat pikiran kusut
Lalu ku terhempas di kelilingi peluh
Tanpa sempat ku berlabuh
Ku tak mampu menemukan ujung kalimat teka teki mu
Aku lelah menyusun puzzle mu
Rumus rumus mu tak sesuai kunci
Semuanya kosong tanpa tau isi
Ini akuu...
Hai ini akuuu.....
Bergerak bagaikan robot
Suara terdengar hening
Pikiran tergantung lamunan
Emosi ku penuh sisi
Tak terkontrol
Kadangkala ramai
Sesaat hampa
Suasana tak layak di gambarkan
Karena penuh pengharapan
Agar menjadi penginapan
kakiku lelah mencari ,Tempat teduh sesaat
Melirik kanan lalu kekiri
Namun, Harapan musnah secepat kilat
Bingkai Hampa
Rasa sepi mengikuti ku
Diperjalanan detik hari
Bersamaan dengan Rasa benci
Yang tertancap bayangan rindu
Keraguan meronta bebas
Berjalan kian kemari
Disaat senyuman manis
Mengusik ketenangan hari
Kebingungan, mencari jati diri
Melewati batas kemampuan
Berlarian tanpa tujuan
Lalu, terkapar bersimbah peluh
Menyakitkan untuk dikenang
Namun, tak berdarah
Tak juga bernanah
Tak tampak pun luka
Rasa sepi, ragu, bingung
Laksana bingkai, selalu dikenang
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.