Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Dari Tanah kembali ke Tanah
Katanya yang sudah Hak
Nantinya
Terasa seperti tertusuk seribu trisula
Seorang pilihanNya
Masih merasa sakit
Apalagi kita tak siapa siapa
Seperti apa nantinya?
Masa terakhir menapak kaki di dunia
Raga kosong tanpa nyawa
Yang biasanya mengucap seribu wacana
Sekarang , diam seribu bahasa
Yang setiap pagi memandang kuasa ciptaanNya
Sekarang , terlelap dalam kegelapan selamanya
Yang dulu bergerak menyusuri semesta
Sekarang , terlentang tak berdaya
Yang biasanya tertutup oleh puluhan ribu busana
Sekarang , hanya terbungkus kain putih khusus untuknya
Yang dulunya dipenihi oleh ribuan hasrat dunia
Mungkin , sekarang kalut dalam lonjakan penyesalan
Hal duniawi teruslah di kejar
Di banggakan
Di utamakan
Di tuhankan
Di ingat
Sang Pencipta atas segalanya
Seakan hilang di lupakannya
Kita adalah kesatuan Air Putih sakral dengan Gumpalan Darah
Dan terciptalah sebuah raga yang ditiupkan jiwa dan takdir olehNya
Kita adalah Hamba punya Sang Pencipta
MenyembahNya
Merendah di hadapanNya
Dari tanah kan kembali ke tanah
Kita di ciptakanNya
Dan kembali olehNya
Tapi kita lupa akan beradaNya
Hati nurani di butakan oleh ambisi
Hidup hanya jadi sampah publik
Oleh : Muhammad Zulfa Fuadi
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.