BUNGAKU TELAH LAYU

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "BUNGAKU TELAH LAYU


Duduk tegap  menatap jalanan malam

Mata yang tajam mengawasi setiap sudut sudut bangunan

Wajah tegasnya di takuti setiap orang yang melewatinya

Tongkatnya tetap ia pegang sebagai pusaka

Tubuhnya istirahat namun mata tetap mengawasi

Ia tak sendiri..

ia di kawal bersama 8 jendralnya

menjalankan tugas untuk negara yang semakin tua ini

Malam yang semakin larut tak ada suara manusia 

Hanya suara sunyi malam dan waktunya para jendral melepas sisa lelahnya

Tak ada angin tak ada badai

Itulah malam terakhir mereka membuka mata

Mata ditutup Mulut di Bungkam Tangan di tali dan Tubuh di dorong paksa

Mereka tak tahu itu adalah hari dimana mereka tak akan pernah kembali

Setiap sayatan setiap tusukan setiap desakan setiap caci maki 

Mereka tahan segala fitnah yang mereka terima tak membuat mereka takut

Yang mereka takuti adalah negara yang akan menjadi negara komunis

Negara yang mereka jaga

Mereka rebutkan dengan susah payah dengan bercucuran darah

Tak akan diberikan kepada tangan yang salah

Namun  mereka sudah gugur 

Bungaku yang telah tumbuh mewangi kini layu di atas tanah yang memerah

Sepasang mata yang tajam tubuh yang tegap 

Memberi hormat untukmu bungaku..

Setiap lukamu setiap peluru yang masih tertancap di tubuhmu akan hilang bersamaan dengan wangi harum yang menyambutmu

                                                                                                                                                                                                                                                    

SELAMAT JALAN PARA JENDRAL YANG TELAH MELAKSANAKAN TUGASNYA DAN GUGUR DALAM MEMBELA NEGARA YANG SEMAKIN TUA DAN MENUA


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.