Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
BUNGA DAN JURANG
Kenapa hanya butir air mata?
Tiap aku renda utas emas yang mendekat di punat lidahmu
Sejarah repas menjejas waras
Kenapa hanya penyesalan?
Menubai tiap bucu arteri
Merontokkan patera jiwa
Gugur tertidur ditanah penuh nanah
Lupakan kekasih?
Kesucian bunga yang kita tanam kala silam
Kita rawat melayari petala musim tanpa lengah
Agar tiada layu dirongga gelap tanpa relap
Namun kau tega memutar lidah
Menghancurkan bunga cinta kita
Kau hempas dan kau telantarkan
Pada jurang tajam
Yang suram rencam"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.