Azizah & Dosen Killer - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "Azizah & Dosen Killer

Cerpen Karangan: Ade Rahma Yunita Siregar


Azizah Putri, mahasiswi program studi biologi, cantik, pintar, hanya saja ia beberapa kali gagal dalam kisah asmaranya, sehingga ia tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Usianya yang kini menginjak 19 tahun membuat dia paham, bahwa yang paling penting baginya adalah membahagiakan bunda. Yang membuat bundanya bahagia, ketika ia menikah, maka bundanya akan merasa tenang, karena ada yang menjaga Azizah jika kelak, bundanya sudah tiada.

Tok tok tok (terdengar suara ketukan pintu).

“Azizah.. bangun nak, ini sudah jam 8, nanti kamu telat kuliahnya” (kata bunda, sambil mengetuk pintu kamar). 

Bunda sedikit bingung kenapa azizah tidak ada suara, lanjut bunda mengetuk pintu kamar Azizah. Karena bunda sudah mengetuk tiga kali, tapi tidak ada suara yang terdengar, akhirnya Bunda masuk ke dalam kamar Azizah. Ternyata Azizah masih tertidur dengan pulas. 

Bunda pun membuka jendela kamar Azizah, tapi Azizah belum bangun juga. Bunda sengaja meletakkan jam beker di dekat telinga Azizah, karena Azizah sangat susah sekali untuk bangun di pagi hari. Jam beker pun berbunyi, Azizah kaget dan langsung terbangun dari tempat tidurnya, setelah itu ia langsung berlari ke kamar mandi, karena Azizah ingat pagi ini kelasnya Dosen killer. Bunda tertawa melihat tingkah laku anak semata wayangnya itu. 

“Bun.. Azizah berangkat kuliah dulu ya” kata Azizah.

“Iya sayang hati-hati ya nak” jawab Bunda. 

Hampir saja Azizah telat masuk kelas, tapi untungnya Dosen killer hari ini tidak bisa masuk karena ada urusan lain. Azizah sangat senang sekali, karena dia tidak bertemu dengan dosen killer itu. Karena tidak ada kelas lain, Azizan pun langsung pulang ke rumah. 

 “Assalamu’alaikum” kata Azizah. 

“Wa’alaikumsalam” jawab seorang lelaki, dengan perawakan tinggi, tampan dan sudah pasti mapan. Namanya Andre Bagaskara, berumur 25 tahun, dan dia adalah dosen di tempat Azizah menuntut ilmu.

Azizah kaget, kenapa Dosen Killer di kampusnya ada di sini? Ada hal apa yang membuat dosen killer itu bertamu ke rumah Azizah? Bunda datang lalu menjelaskan kenapa ada tamu yang datang ke rumah mereka. 

“Azizah, ini nak Andre. Dia akan bunda jodohkan sama kamu” kata Bunda.

“Halo azizah.. kamu pasti sudah kenal sama saya” sapa Andre.

 “Engga Bun.. Azizah gak mau.. azizah juga gak suka sama pak andre, pak andre ini dosen Azizah yang killer bun” jawab Azizah dengan ketus.

“Azizah kamu gak boleh bicara seperti itu di depan calon suami kamu nak” kata Bunda. 

Azizah pun lari ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Azizah tidak terima di jodohkan dengan dosen killer itu. Karena ia takut, dan ia tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Apalagi sejak mantannya mendua di belakang Azizah. Azizah takut untuk memulai kisah baru bersama lelaki pilihan Bundanya. 

Tapi di sisi lain Azizah sedih melihat Bundanya sedih, karena Azizah tidak menuruti keinginan Bundanya. Azizah yang hanya memiliki Bunda seorang, memikirkan perkataan Bundanya dengan pertimbangan matang. Karena ia takut salah pilih seperti sebelumnya, yang akhirnya membuat ia sakit hati. Azizah ingin melihat Bundanya bahagia, jadi Azizah masih memerlukan waktu untuk berpikir.

****

Di pagi hari yang cerah, Azizah sudah memikirkan keputusan yang diambilnya dengan matang. Azizah pun menghampiri bunda yang sedang menyiram tanaman hias di teras rumah. 

“Bun.. Azizah mau nuruti apa kata bunda.. Tapi..” 

“Tapi apa nak?” sahut bunda dengan bingung

“Tapi Azizah mau menguji dosen killer itu, apa dia beneran bisa jadi suami yang baik buat Azizah nanti” jawab Azizah 

Azizah dan Andre pergi jalan-jalan ke Mall yang dekat dengan rumah azizah, sepanjang perjalanan Azizah hanya diam, dan menatap Andre. Azizah sedang memikirkan bagaimana caranya membalas perbuatan Andre sang dosen killer ini. 

“Kamu mau makan apa?” tanya Andre dengan nada datar

“Terserah bapak” jawab Azizah dengan ketus.

“Bapak? Memangnya saya bapak kamu? Sejak kapan saya punya anak sebesar kamu?” tanya Andre. 

“Sejak bapak jadi dosen killer di kampus!” jawab Azizah

“Azizah.. kamu kesel sama saya, karena kamu sering telat, jadi saya hukum hemm?” tanya Andre. 

“Kalau iya kenapa? Bapak gak senang?” jawab Azizah ketus. 

“Kalau diluar kampus, panggil saya mas, umur saya masih 25 tahun Azizah” jawab Andre.

“’Saya itu manggil bapak, biar lebih sopan” Jawab Azizah.

“Kamu itu calon istri saya, mulai sekarang panggil mas aja” kata Andre. 

“Iyaya mas Andre” jawab Azizah dengan nada kesal. 

****

Mereka akhirnya sampai di restoran seafood, Azizah memesan banyak makanan seperti kerang, cumi, kepiting, dan lain-lain. Hingga meja mereka penuh dengan makanan. Kini Azizah merencanakan sesuatu. Karena selama ini mantan-mantannya tidak suka melihat ia makan dengan rakus, bahkan sampai berantakan, Azizah pun ingin menguji Andre, apakah Andre bisa menerima Azizah apa adanya. Azizah tidak sungkan di depan calon suaminya itu.

Ia makan dengan rakus, seperti ada yang ingin merebut makananya. Andre yang melihat tingkah laku Azizah hanya tersenyum kecil. Azizah merasa gagal, karena melihat Andre tersenyum kecil. Lalu ia semakin makan dengan lahap, tapi malah tersedak. Andre yang melihat Azizah tersedak, langsung bernisiatif memberi minum kepada Azizah dan berkata.

“Pelan-pelan makannya, gak ada yang mau ambil makanan kamu” sambil tersenyum lebar.

“Manis banget.. ternyata bisa senyum juga mas?” Kata Azizah.

“Bisa dong... Siapa yang manis? Saya? ” tanya Andre jail.

“Minumannya lah, geer banget sih” jawab Azizah.

“Jangan gengsi gitu, saya tau loh kalau kamu bilang senyum saya manis, iya kan” Jawab Andre sambil meledek.

Azizah tidak memperdulikan pembicaraan calon suaminya itu, ia langsung pergi meninggalkan restoran, karena malu hampir saja ketahuan kalo dia suka melihat senyuman Andre sang dosen killer. Andre yang melihat Azizah lari pun, ia langsung mencari dimana Azizah sembunyi. Ternyata Azizah menunggu di depan pintu masuk restoran. Lalu mereka berjalan ke taman yang ada di dekat Restoran itu.  

“Azizah.. bisa duduk sebentar di sini, saya mau bicara” kata Andre.

“Okee mas” jawab Azizah. 

“Mau bicara soal apa mas?” tanya Azizah sedikit tegang. 

“Saya berniat melamar kamu... Jika kamu berkenan mau kah kamu menjadi pendamping di hidup saya, dan memulai kisah baru bersama saya?” Tanya Andre.

Azizah sangat terkejut saat Andre melamarnya di taman, Azizah benar-benar tidak menyangka bahwa Andre akan secepat ini melamarnya. Andre pun melanjutkan pembicaraannya. 

“Saya akan membahagiakan kamu, saya tidak akan seperti mantan-mantanmu yang menyakitimu”.

“Saya tau kita belum lama saling mengenal.. Tapi saya rasa kamu adalah orang yang tepat untuk menjadi pendamping di hidup saya”.

“Kamu bisa menjawabnya saat kamu sudah siap nanti Azizah, tidak perlu terburu-buru, saya akan menunggu jawaban dari kamu”.

“Baik mas” jawab Azizah.

Sepulangnya dari taman, Azizah selalu terbayang senyum manisnya Andre. Karena Azizah baru pertama kali melihat dosen killernya itu tersenyum. Azizah berpikir, mungkin Andre memang ditakdirkan untuknya. Azizah merasa bahwa Dosen killernya itu tak seburuk yang ia pikirkan dulu. Azizah juga merasakan, bahwa Andre tidak seperti mantan-mantannya.

Semalaman Azizah memikirkan ucapan Andre saat di taman tadi, Azizah masih tidak percaya bahwa dosen killernya melamar di depan umum. Azizah mengira itu adalah sebuah mimpi, lalu ia menampar pipi kiri dan kanan. Azizah merasakan sakit atas ulah tangannya sendiri. Azizah merasakan bahwa dia harus secepatnya menjawab lamaran dari Andre, ia tidak ingin dosen killernya menunggu lama. Azizah juga sudah memantapkan hatinya untuk menjawab besok pagi. Azizah pun mengirim pesan ke Andre bahwa dia akan menjawab lamaran Andre besok pagi. 

***** 

Pagi ini Andre datang ke rumah dengan membawa kedua orang tuanya, berharap Azizah menerima lamarannya. Kini Andre merasa sangat gelisah, karena ia takut jika Azizah menolaknya. Tapi Andre berusaha untuk tetap berpikir positif. 

Tok tok tok (terdengar suara ketukan pintu)

“Assalamu’alaikum bunda.. ini Andre”.

Bunda yang mendengar suara calon menantunya langsung membuka pintu, menyambut Andre dan keluarga, mempersilakan mereka duduk. Lalu bunda memanggil Azizah untuk keluar dari kamar. Azizah pun keluar dari kamar dengan memakai gaun yang sangat cantik. Andre yang melihatnya dibuat kagum oleh kecantikan Azizah. Azizah duduk di samping bunda. Tanpa berpikir panjang, Azizah langsung mengatakan kalo dia mau menerima lamaran Andre. 

“Azizah mau menjadi pendamping hidup mas Andre, dan memulai kisah baru bersama mas”. 

Andre yang mendengar ucapan Azizah langsung kaget. Andre meminta mamanya untuk memasang cincin di jari manis Azizah. Kini Azizah mengerti, semua orang pernah gagal dalam hal bercinta, bukan hanya dia saja. Tapi jangan sampai mati rasa. Jatuh cinta memang tidak selalu semanis gula, kadang ada asam, asin, dan gurih bercampur jadi satu. Jatuh cinta juga harus siap patah hati, dan merelakan. Kita tidak bisa memilih ingin jatuh cinta kepada siapa? Kita juga tidak bisa menilai orang dari penampilan luarnya saja. Maka dari itu berbaik sangkalah kepada semua orang.


Selesai 


Jambi, 15 Oktober 2021 "


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.