Asal rindu

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Asal rindu 


Cepatku simpulkan celotehmu menjengkelkan

Hingga tanpa sadar semua itu adalah rangkaian kenangan

Baru seminggu yang lalu aku pilu karenamu

Hingga dipenghujung waktu, daku rasakan arti kata rindu

Sepi bukan masalah kehadiranmu

Hanya saja, kisahku tak akan sama tanpa ada bisik canda darimu


Separuh

Tampak kisah masa lalu

Dibalut senyum tanpa pilu

Ciptakan riang tanpa lalu

Hingga banyak juta kali khalayak menunggu

Senyumnya dambaanmu

Dambaanya, dambaanku

Separuhku

Katakana “tak apa” padaku

Bisikan, aku tak akan apa-apa tanpamu


Nahkoda

Laksamana

Bukan maksud rasa mengais luka

Menepi saja, juga tak cukup membuat lega

Namun, masa mendorong datangnya nostalgia

Ketika tawa indah benar tampak nyata

Bersua menjadi penepis kasta pembeda

Hingga kaum hawa iri akan temunya kita


Laksamana 

Arungkan hatiku

Pada titik temu, tanpa beban akan dirimu

Dengan senyum masa tempo dulu

Seakan labuhmu tak lagi terbayang dalam benakku


Jiwanya

Tak ingin taruh duri diatas Jerami

Seraya tersakiti, namun tak hendak untuk melukai

Tidak ada harap dia pergi

Sehingga senantiasa rapuh, karena jatuh berulang kali

Biasa teruntuk dirinya gambaran garis senyum pembuat iri

Sehingga tertutupi bilah belati, yang menyayat tepisnya uluh hati

Tak apa

Sudah biasa

Cerita yang menebar asa sering trulang dengan percuma

Hingga tegun iklas dikatakanya pada yang tua

Daku baik-baik saja


Kaca 

Tolong

Berhenti

Jangan ulangi

Cukup, sampai disini

Hingga setidaknya saat aku hancur karenamu 

Remahan ini tidak kembali jatuh ditumpukan jerami

Hingga akhirnya sukar untuk satu kembali

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.