https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Asal rindu
Cepatku simpulkan celotehmu menjengkelkan
Hingga tanpa sadar semua itu adalah rangkaian kenangan
Baru seminggu yang lalu aku pilu karenamu
Hingga dipenghujung waktu, daku rasakan arti kata rindu
Sepi bukan masalah kehadiranmu
Hanya saja, kisahku tak akan sama tanpa ada bisik canda darimu
Separuh
Tampak kisah masa lalu
Dibalut senyum tanpa pilu
Ciptakan riang tanpa lalu
Hingga banyak juta kali khalayak menunggu
Senyumnya dambaanmu
Dambaanya, dambaanku
Separuhku
Katakana “tak apa” padaku
Bisikan, aku tak akan apa-apa tanpamu
Nahkoda
Laksamana
Bukan maksud rasa mengais luka
Menepi saja, juga tak cukup membuat lega
Namun, masa mendorong datangnya nostalgia
Ketika tawa indah benar tampak nyata
Bersua menjadi penepis kasta pembeda
Hingga kaum hawa iri akan temunya kita
Laksamana
Arungkan hatiku
Pada titik temu, tanpa beban akan dirimu
Dengan senyum masa tempo dulu
Seakan labuhmu tak lagi terbayang dalam benakku
Jiwanya
Tak ingin taruh duri diatas Jerami
Seraya tersakiti, namun tak hendak untuk melukai
Tidak ada harap dia pergi
Sehingga senantiasa rapuh, karena jatuh berulang kali
Biasa teruntuk dirinya gambaran garis senyum pembuat iri
Sehingga tertutupi bilah belati, yang menyayat tepisnya uluh hati
Tak apa
Sudah biasa
Cerita yang menebar asa sering trulang dengan percuma
Hingga tegun iklas dikatakanya pada yang tua
Daku baik-baik saja
Kaca
Tolong
Berhenti
Jangan ulangi
Cukup, sampai disini
Hingga setidaknya saat aku hancur karenamu
Remahan ini tidak kembali jatuh ditumpukan jerami
Hingga akhirnya sukar untuk satu kembali
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.