AKU, DIA, DAN SURAKARTA - Kumpulan Puisi

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 AKU, DIA, DAN SURAKARTA

puisi Lisa Nur Chasanah


Menjelma--- adalah kata yang pas untukmu aku sebutkan

menawarkan segala baik tanpa mengukur persoalan pahit

iya, kau itu bagai utusan Tuhan yang menjelma seorang laki-laki tanpa sayapnya

lantas, apakah kau itu malaikat? mungkin iya dan mungkin bisa juga tidak.


/1/

Minggu, ketika itu adalah hari Minggu

waktu pertama dimana aku merasakan sesuatu

iya, untuk pertama kalinya

meskipun telah beberapa kali bertemu

tapi, bukan

bisa jadi, belum

memuji kagum, tersentak takjub, atau

menolak keras dari sebuah pengakuan

aku--- menyukaimu.


/2/

Hari demi hari melalu tanpa sebongkah halu

hari demi hari melalu tanpa seutas rindu

persoalan meminta apalagi tentang mengharapkanmu

t i d a k .


Rutinitasku pun tetap sama

tiada yang berubah semenjak kita bertemu, atau

semenjak aku sempat terpesona akan sosok olehmu


Bukan--- bukan siapa kamu, sifatmu, apa pun itu

aku sungguh tak mengenalmu, bahkan 

sekedar nama saja aku dengarkan dari pintu ke pintu

ala kadar cerita yang sengaja mempersoalkanmu

kamu ganteng

kamu keren

kamu berwibawa

kamu pandai

kamu saleh

kamu idaman

kamu teknik

     begitulah bibir-bibir mungil nan suci itu menyibirkanmu


Sedangkan aku?

sungguh aku tak pernah mempedulikan itu

basa-basi nimbrung pun aku tak mau, lalu

bagaimana aku bisa menyukaimu?

lelucon sekali bagiku.


/3/

Hariku masih sama

tetap sama

tak ada yang tak sama

pagi ku-kuliah

siang ku-nongkrong

sore ku-organisasi

malam ku-nyoklat di warung kopi

iya, karna aku bukanlah indie yang tahan dengan kopi

meramu berbagai biji untuk secangkir kopi ala-ala kafe bernuansa anak indie.


Aku suka senja,

aku suka tote bag tas klasik Amerika

tapi buatan lokal seharga puluhan ribu saja

aku suka converse yang katanya sepatu asal Amerika pula

yah, meskipun KW yang ku-beli hanya seratusan ribu saja

    tentu jauh sekali dari harga yang sesungguhnya


Memang, aku bukanlah nirmala yang bergelimang harta

ngopi sana sini ala kehidupan anak Jakarta, apalagi 

foya-foya tampilan necis seperti mahasiswa Ekonomi Bisnis yang kaya raya--- bukan.


Aku hanyalah anak sastra, Fakultas Ilmu Budaya

tak luput dengan kaos dan jaket eksekutif mahasiswa

aku bukanlah anak masjid yang tenang apabila bersandiwara

tapi, aku juga bukanlah dekil dengan sebatang rokok yang menyala

tidak juga segelas alkohol yang membuat mabuk kepayang katanya

apalagi isap dua isap yang tengah gempar membahana

jelas tak pernah sekalipun dalam hidupku, aku melakukannya.


/4/

Laki-laki tanpa sayap

inisial ini masih melekat, pada dirinya

ia datang mengisi hari mengukir cerita

dari hari ini hingga esok, menjadi sejarah nanti

ia datang diutus sang Tuhan

menuai satu dua kisah 

yang tak lagi sama dari sebelumnya

ini adalah kisah baru

cerita tentang cinta

antara aku dan dia

yang menyatu dalam satu sajak kita


Kala itu, romansa nyata dari sebuah Jawanya kota

aku, dia, dan Surakarta.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.