Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Waktu Senja Dipagi Hari
Udeng alatas
Ooh waktu…ooh waktu
Aku selalu menyia-nyiakan dirimu
Aku sering lemah dan lesu karenamu
Tubuhku kaku ketika berusaham menjamah dirimu.
Ooh waktu
Kini aku sadar akan pentingnya dirimu
Aku berjanji padamu untuk selalu setia dalam asa
Menit, detik akan aku gunakan dirimu untuk pribadiku.
Ooh waktu
Maafkan kelalaianku terhadapmu
Aku tau, aku adalah orang yang selalu mengecewakanmu
Aku harap, engkau sudi memaafkanku.
Sakra, 2021
Cinta Terputus Arus
Udeng alatas
Cintaku memang suci dan murni
Disehelai kertas, aku sering menulis namamu
Disebuah bingkai aku taruh fotomu
Namun entah kenapa takdir tega memisahkan kita
Jurang cinta kini sudah mulai merata
Lautan kasih sudah mencapai titik kedangkalan
Samudra kerinduan yang begitu besar sudah mulai mengecil
Air yang begitu suci dan jernih kini sudah mulai keruh
Harapan yang begitu terang kini redup tanpa secuil harapan
Itulah ibarat cintaku yang telah hilang
Sakra, 2021
Harapan
Udeng alatas
Begitu besar harapanku padamu
Begitu besar keyakinanku jua
Dalam kalamku yang syahdu
Aku sering berimajinasi tentang dirimu
Ikatan batinku terbungkus erat dan sulit untuk di lepas
Terkadang aku protes pada diriku sendiri
Apakah harapanku…apakah mimpi dan cita-citaku?
Dalam hidupku yang penuh dengan ujian
Aku berusaha bangun dalam kebingungan akan jati diri
Dalam batinku aku bentuk sebuah keyakinan
Faktanya Aku gagal dan jatuh dalam keterpurukan
Namun keyakinanku tak pernah pudar
Aku berusaha bangun sambil berdoa
Kini semua jawaban dari doa dan kegagalanku sudah terbalas
Sungguh menarik scenario tuhan terhadap hambanya
Manusia hanya dituntut untuk ihtiar yang diiringi dengan doa
Sakra, 2021
Perjuanganku
Udeng alatas
Dunia ini bagaikan selebar daun kelor
Namun masa dan waktunya berjalan tanpa henti
Tahun berganti tahun
Bulan berganti bulan
Minggu berganti minggu
Hari berganti hari
Jam, menit dan detik berganti detik
Itulah roda kehidupan
Disaat jatuh aku berusaha bangkit kembali
Disaat susah aku tetap berjuang
Tapi semua itu sia-sia
Aku harus bagaimana
Dengan penuh kesadaran aku berpikir
Apa gunanya hidup di dunia ini
Terlunta-lunta bisikan dalam kalbuku
Dalam hidup butuh perjuangan
Dalam perjuangan membutuhkan keistiqomahan
Pejuang tangguh tidak pernah mengatakan gagal
Sakra , 2021
Persahabatan
Udeng alatas
Mataku kini tak mampu menahan ratapan terakhir di saat kita berpisah
Hatiku tidak mampu menopang rasa sunyi tampa dirimu
Bibirku yang selalu canda tawa kini bergetar melihat kepergianmu
Sungguh tak mampu mulutku mengucapkan kata perpisahan
Wahai sahabatku
Kenapa engkau tega meninggalkan aku dalam diri
Kenapa kau ingin pergi meninggalkanku
Kenapa engkau tidak menghiraukan aku hidup sendiri
Aku berharap perpisahan ini tak akan terjadi
Aku yakin kita akan selalu bersama setiap waktu
Canda tawa, senda gurau yang penuh kebahagyaan
namun apa yang harus dikata dan kepada siapa aku berkata
setiap pertemuan pasti ujungnya ada perpisahan
wahai sahabatku
pesan terahkir untukmu
jangan melupakan kenangan ketiaka bersahabat denganku
jangan melupakan kebahagyaan disaat kita bersua
jangan lupakan pahit disaat kita bersama
semua itu adalah kenangan sekaligus bukti persahabatan
terimaksih aku ucapak untukmu sahabatku.
Sakra, 2021
Diam
Udeng alatas
Diam…diam…diam
Kenapa kau diam?
Diamku adalah emas bagi diri pribadiku
Setiap perkataanku mengandung begitu banyak arti
Langkah dan gerak gerikku mengandung arti yang berbeda
Engkau jangan heran ketika melihatku
Aku memiliki jalan sendiri yang akan ku tempuh
Nasehatmu bungkus erat-erat untuk dirimu sendiri
Aku tak peduli lagi dengan semua itu
Ceramahmu kau simpan dimemori otakmu untuk orang selain aku
Karena diamnya aku adalah tanda bahwa aku mampu.
Sakra 2021
Sang Raja Liar
Udeng alatas
Aku tau kodratmu sebagai seprang wanita
Akupun tau sejauh mana kejujuranmu padaku
Akupun tau siapa musuh besar dalam hidupmu
Aku sebagai budakmu memohon padamu untuk tidak mengelabuiku
Sungguh dirimu sangat berbahaya bagiku
Aku perbal imanku, aku ikat dengan tali taqwaku
Namun kau berusaha untuk menghancurkan semua itu
Kau berusaha dengan ribuan cara mengecoh pikiranku
Aku bertanya-tanya, bagaimana aku mampu mengalahkan mu?
Apakah perlu aku siapkan bom atom untuk menghancurkanmu
Tidak..tidaaak..tidaaak
Aku kira penciptaanmu hanya sebagai npembeda antar makhluk
Jiwa ragaku seakan akan terancam dengan kehadiranmu
Aku minta kau jauhi aku
Kau pergi dari hadapanku
Kau raja manusia yang akamat kejam bagiku
Sehingga tuhan memberimu gelar nafsu
Sakra, 2021
Malas
Udeng alatas
Setiap kali aku berusaha masuk kekamarku
Aku malu melihat tempat tidurku
Kotor, puluhan benda berserakan dimana-mana
Akupun mengaku tentang kemalasanku yang aku milki
Akupun mencari dukun untuk mengusirnya dari hidupku
Namun semua itu sia-sia
Aku gunakan mantara-mantra hasilnya sama
Aku pakek kalam-kalam suci kecil harapan untuk mampu
Perlahan-lahan dikeheningan malam
Sepontan tanganku mencoba menjamah sebuah buku
Akupun mencoba membaca dan terus membacanya
Ternyata melakukan sesuatu harus dibiasakan
Sehingga manusia mampu membakar rasa malas dalam dirinya
Sakra, 2021
Kampusku
Udeng alatas
Disaat melangkahkan kaki ke kota jogja
Aku rasakan ada sesuatu yang berbeda dalam hidupku
Bermodal sekeping uang dan sekantong beras
Aku lalui dengan penuh keihkhlasan
Dengan sehelai baju merah dan celana hitam
Aku rasakan dengan penuh ketabahan
Aku berjalan menelusuri kota dengan tas biru tua
Dengan penuh harapan dan penuh keinginan
Kota jogja, kota pendidikan dan budaya
Disana aku rasakan ribuan perubahan
Jiwaku tertata dengan ragam budaya
Yogyakarta, kota terindah bagiku
Yogyakarta adalah tempat yang tempat untuk menimba ilmu
Yogyakarta adalah tempat mengasah pengetahuan
Yogyakarta penuh dengan isu dan kritik membangun
Sebuah kota yang mampu membentuk karakter
Sebuah kota yang menghidupkan semangat pengetahuan
Sakra, 2021
Hembusan Doa
Udeng alatas
Ditengah malam, aku terbangun dari tempat tidurku
Bisikan bantal yang menyebabkan aku sadar akan hal itu
Tangan dan sekujur tubuhku seakan-akan diperintahkan untuk bangkit
Entah kenapa, aku merasakan ada sosok manusia memerintahkanku
Hembusan hawa dingin menyelimuti seluruh tubuhku
Tiba-tiba terdengar suara air mengalir didekat kamar tidurku
Perlahan aku mendekata sumber suara tersebut
Ternyata keran tempat aku biasa berwuduk telah terbuka
Aku diam sejenak dengan sedikit heran dengan peristiwa itu
Air yang ada dalam kendi mati bisa terbuka sendiri
Apakah ini petunjuk baik untukku
Aku menghampiri kendi tua itu
Suara dari dalam kendi itu bertutur lembut
Segera sentuh aku, gunakan aku
Akupun bertanya, siapa dirimu
Jawaban secara perlahan mengatan
Aku air yang menanti tuanku untuk berwuduk
Spontan aku mulai berwuduk dengan sedikit takut
Akupun berbalik dan masuk kembali kekamar tidurku
Suara yang sama menyeru, solatlah…solatlah
Akupun solat dua rokaat
Dan bergegas untuk tidur
Suara yang sekian kalinya menyeru berdoalah
Sehingga akupun berdoa seakan-akan malikat besamaku
Akupun tidur terlelap
Dalam tidurku aku bertemu denga sosok manusia
Dengan pakain putih polos
Dan berkata berdoalah
Sesungguhnya semua doamu akan terkabulkan sang ilahi
Sakra, 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.