Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Tangisan Rindu
Kini tak dapat ku rasakan
Hangatnya kebersamaan
Berkumpul bersama
Diselingi canda dan tawa
Hati ini menangis
Meminta untuk di dekap
Diri ini merintih
Menginginkan kehangatan
Tinggal seorang diri
Tanpa ada yang menemani
Sungguh pedih hati ini
Jikalau mengingat kenangat manis kala bersama
Hidup dalam rantauan
Seorang diri di tempat orang
Bukan maksud untuk berfoya
Namun datang untuk meraih impian
Teringin kembali pulang
Namun tak bisa ku wujudkan
Dengan keadaan yang tak memungkinkan
Karena sebuah wabah yang mematikan
Dengan berat hati
Aku harus terkurung seorang diri
Tak dapat bepergian kesana kemari
Walau untuk menghilangkan rasa suntuk
Bulan terus berganti
Namun wabah tak kunjung berhenti
Rasa rindu yang menggunung
Sungguh tak sanggup ku bendung
Gemuruh takbir
Menggema di penjuru ibu kota
Alunan merdu nan menenangkan
Begitu menggetarkan jiwa
Sekelebat peristiwa
Terlintas di benak ku
Rasa rindu akan sanak keluarga
Kembali hadir dalam jiwa
Bahkan tak terasa
Air mata luruh tanpa diminta
Kala kalbu begitu merindu
Akan kehadiran sanak keluarga
Dalam kalbu ku bertanya
Kapankah semua ini berakhir?
Sungguh kalbu sudah tak sanggup
Untuk berjumpa dengan sanak keluarga
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.