Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Surgaku Tidak Egois
Aku bungkam...
Memilih untuk tidak bersuara
Lebih memilih untuk meneteskan air mata
Karena sesungguhnya aku terluka
Aku sempat bertanya-tanya
Bagaimana aku mendapatkan surgaku
Sedangkan pemilik surgaku bertindak semaunya
Sudah kucoba berbagai cara
Mulai dengan berpedoman pada musyawarah
Tapi entah kenapa hasilnya tetap sama
Aku yang salah ...
Dahulu aku pernah diajarkan sebuah cara
Yaitu menghargai siapa saja
Namun manusia sering lupa
Dan terobsesi dengan dunia maya
Hingga akhirnya aku menjawab sendiri pertanyaan itu
Ternyata aku hanya bisa menerima
Dan berusaha membuat pemilik surgaku tertawa
Meski dengan mengubur luka tentang semua yang ada"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.