Suratan Tangan Tuhan Untuk Takdir Hidupku


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 "“Suratan Tangan Tuhan Untuk Takdir Hidupku

              

Ku duduk di pinggiran jalan

Menatap langit yang meneteskan air matanya deras

Menghirup aroma petrichor yang diciptakan hujan

Mengambang dalam kebisuan dan harapan


Dalam lamunan aku menangis

Dalam ilusi aku berharap 

Dalam doa aku memohon

Dalam dunia aku hampir menyerah


Mejauh dan terus menjauh 

Hanya diselimuti kata,”Bertahanlah”

Dikucilkan dan terus dikucilkan 

Hanya diselimuti doa,”Tuhan kapan aku bahagia?”


Sebatang kara yang selalu terhina

Kehilangan sosok pundak kokoh yang tak akan pernah kembali

Kehilangan kasih sayang seorang cinta pertama

Merasa tak berati untuk siapa siapa


Dengan lusuh nan kotor

Kumenapak dinginnya malam

Mengelus tangan menelusuri jalan

Mendengar dentuman dan alunan malam panjang 


Dalam anganku aku berharap

Menjadi selimut dan sayap pelindung

Menghangatkan sadisnya kenyataan dunia

Melindungi orang orang kecil yang hampir tandas hidupnya


Pada Sang Pencipta,aku berdoa...

Dengan lirih harapan dari sisa keyakinanku 

“Apakah aku tak berhak bahagia?’

“Apakah aku tak berhak merasakan  hangat dunia?


Salam dari keyakinanku yang hampir tandas tak tersisa...."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.