Setangkai bunga dalam duri

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Setangkai bunga dalam duri


Telah banyak wejangan emas ditorehkan disetiap generasi

Tak lapuk bahkan tak menua meski zaman terus berubah

Apa yang mereka raih akan menjadi sejarah seumur sekali

Dan akhirnya akan menumbuhkan bibit pelanjut pencetak sejarah gemilang di kemudian hari


Sungguh malang nasibku hidup di zaman serba salah ini

Katanya kami adalah generasi pecandu teknologi

Tapi nyatanya kami hanyalah korban globalisasi 

Yang hanya melakoni hidup sesuai apa yang terjadi


Katanya kami hanyalah generasi milenial yang manja

Katanya kami hanyalah generasi yang tak berguna

Tapi apakah kalian wahai generasi tua hanya terus menyalahkan kami

Atas segala fenomena yang menjadi kerisauan generasi tua


Kalian di tahun 90 an menikmati masa kecil dengan bermain bersama teman

Lagu kesukaan kalian hanya genre pop nike ardilah dan artis jadul lainnya

Lantas apakah pantas kalian menyalahkan generasi kami yang sejak kecil di perdengarkan musik2 tak jelas ? 


Andaikata kami lahir di zaman itu mungkin kami akan seperti anda

Menikmati segala hal yang berbau anak 90 an

Tapi lagi-lagi apakah kalian akan menyalahkan kami karna lahir di zaman ini ? 

Apakah kami diperbolehkan memilih di zaman mana kami akan lahir jawablah wahai generasi tua jawab 


Berilah kami suasana kehidupan di masa anda agar kami dapat menjadi seperti anda

Tapi ingatlah wahai generasi tua

Jangan menyalahkan kami atas apa yang terjadi saat ini

Kami pun adalah setangkai bunga yang di balut duri


Akan ada waktu dimana duri itu layu dan pada akhirnya bunga itu mekar memberikan aroma harum yang membuat hati menjadi tentram"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.