Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Semburat Rindu
Pagi menyapa
Tiba-tiba terbuka galeri yang sebenarnya sudah kulihat saat malam hari
Ada sekelibat rasa yang terbalut di angsana. Ternyata ada rindu yang menghiasi diri,
Ada rindu yang menempa pribadi,
Ada rindu yang merasuki diri
Ternyata sudah lama aku tak berdua dengannya
Sudah lama pula aku tak injakkan kaki di tanah penuh kedamaian, pun sudah lama aku tak hadirkan temu, pada sebongkah tanah yang dapat mengubah segala visi dan misi diri.
Bukan karena tanahnya, tetapi karena pergerakannya yang terjadi diatasnya. Karena pergulatan yang diatur sedemikian rupanya diatasnya, karena perjuangan yang tak dibiarkan mati di atasnya. terus terjalani dan terus menjadi napas di setiap nadi
Rindu itu membunuh
Bagaimana tidak?
Saat raga tak sanggup bersua tetapi hati begitu lekat untuk mendekap
Saat raga tak dapat menetap tetapi hati hampir tak memiliki sekat
Ah aku tak suka merindu
tetapi sungguh aku sangat menikmati rindu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.