Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Selaksak Asa di Akhir senja
Karya : Siti Saniah Fitriani
Aku disini bergeming tanpa sepatah kata
Merasakan semilir angin yang malu menerpa
Kemudian terpukau menyaksikan sang mega
Yang kian membius pandangan mata
Aku termangu disudut kota yang ambigu
Mengais durjana dipangkuan sembilu
Mengenang jasa pejuang dahulu
Yang kerap meluluhkan kalbu
Rela tergugur demi sepenggal kemenangan
Sebab tak sudi terinjak bangsa penjajahan
Meski terpongah-pongah muntah darah
Itulah yang tak lekang dari jejak sejarah
Bulatkan tekad yang melumat tanpa regang
Singkirkan debu yang melekakan gemilang
Tak peduli akan tamparan yang mengekang
Yang terpenting,diri tak henti berjuang
Sungguh iba, mengenang kisah sosok terhebat
Yang membekaskan sebongkah daulat
Kini sosok itu abadi dalam kenangan
Tentang hidupnya yang berakhir pada perlawanan
Wahai bangsa pertiwi !
Tak pilukah kau mendengar kisah ini?
Kisah yang perlahan menusuk sabana hati
Bak tersayat sebuah belati
Wahai pemuda negeri ini !
Masihkan ego melucuti diri ?
Masihkah akan berpura-pura tuli ?
Setelah di cambuk berungkali oleh involusi
Wahai bangsa Indonesia !
Mari kita buncah negara
Dengan segenap Mahakarya
Yang kan membangun bhinneka tunggal Ika dengan sempurna
Merajut ambisi yang terpendam pada sunyi
Hingga bangsa menemukan titik jati diri
Dan menjadi pemegang panji
Tanpa meronta-ronta puji manusiawi
Mari kita membangun bumi Pertiwi
Dengan sejuta ulasan cinta yang hakiki
Mari memangku persatuan dengan sebuih perbedaan
Yang kan pasti tertegun di negeri kejayaan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.