SEKUNTUM LUKA BERSERU

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 SEKUNTUM LUKA BERSERU

Karya : Hunta Wijayani


Sekuntum luka membelenggu tubuh hasil pembantaian 

Mendetoksifikasi digitalisasi haru : rasa penat beruntaian

Demi sapaan khas kota-kota autentik nan berserakan  

Menyetubuhi caci demi membungkus rakus lukaan


Pada kulminasi lara menakak pawaka determinasi

Kutemui sebungkus duka di hadap mala nayam afeksi 

Mengharap segera pulih aura haru dari peraduan ilusi 

Demi gapai setangkup gelebah di malam argumentasi 


Hah, sekelebat sekutu luka amat karib menduka hati 

Oleh sebab toleransi absurditas nan kerap menggelayuti 

Alah omong kosong bila kutungkup sekuntum luka 

Lekas kemarilah rangkum kuntum peleraian luka 


Lantaran selalu kuikhlaskan layu pada peradaban para pecandu 

Biar segera kubawa lari mengingkari nestapa nan amat sendu 

Mencerita rajut demi rajutan lara serupa tetes biram atas haru 

Merobek luka agar urat tampak nyalang mengisyarat sakit yang berseru


Batang, 20 September 2021"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.