SECERCA LUKA KEMALANGAN YANG MEMBEKAS

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 SECERCA LUKA KEMALANGAN YANG MEMBEKAS


Di waktu kemergelapan  gulita di selah-selah keheningan yang sunyi

Angin bertiup bergejolak menerpa ditemani suara berisik dari aungan

Ada si malang yang merenungi  secerca kehidupan yang ia sedang alami

Hingga ia menanggis tersedu-sedu sampai terlupa pada waktu istirahat


Ia merenungi di titik celah kehidupan yang tidak sesuai dengan ekspektasi

Dimana hidup dipenuhi dengan  sebuah goresan-goresan yang menerpa

Goresan yang membentuk seperti  secerca luka yang tiap hari mencari celah

Celah-celah  hati yang tak pernah luput dari rasa perihnya drama kehidupan


Luka yang kian hari kian tak padam rasa kian hari makin melunjak

Hidup terasa hampa bagai abu merenungi nasib yang tak kian berubah

Alangkah rapuhnya hati menjalani  kesulitan-kesulitan yang menerpa

Waktu kian berputar, tapi malangnya panas luka masih membekas


Hati yang dipenuhi dengan hinaan,,,,dipenuhi dengan cacian

Hingga waktu ke waktu masih terngiang-terngiang dipelupuk telinga

Hinaan yang mengatakan bahwa tak berartinya ia si malang

Tapi dayanya ia tetap maju,,,tetap tegar,,, tetap kokoh,,, tetap utuh



Walau segala yang menerpa tapi ia tersadar akan dari lamunannya

Bahwa yang menimpa pasti ada penerangan dibalik kegelapan

Akhirnya ia ambil semua goresan menjadi sebuah titik penerangan

Untuk melangkah ke jalan yang makmur akan  ketentraman dan kebahagian

Karya: Sari Wahyuni

Email :sw02091999@gmail.com.


Bengkulu, Kamis 23 September 2021


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.