Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Sang kekasih
Munajatku sederhana saja,
Menggenggam kerinduan akan sebuah ampunan.
Mengunjungi malam, disepersekian detik sepertiganya.
Menghembuskan nafas yang mulai kabur dengan sendirinya.
Kekasih...
Diri ini rapuh dan mulai lelah,
Dengan tipu dunia yang tiada hentinya.
Ingin kurebahkan punggung pada alas kenyamanan,
Sebab mata telah lelah, apalagi hati dengan semua kehinaan.
Kekasih...
Entah mengapa aku berani mengaku mencintai-Mu,
Sedang wajahmu belum pernah berada dalam titik temuku.
Kekasih...
Tak akan pernah rasa ini ku berikan selain kepadamu,
Tidak dia, mereka, bahkan aku.
Pada akhir hidup, izinkan aku melangitkan bait-bait do'a di samping kebumi-Mu.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.