Selamat menikmati puisi di bawah ini:
" RUANG TUNGGU.
Gambar kesunyian menggambar kangen dijendela,menumbuhkan pohon yang kita tanam ditepianya,semancam panantian.Hujan mengulurkan jemari lentiknya mengapus bayangmu dan garis kesunyian itu ,segala kangen meleleh.sekujur jendela menjelma ruang tunggu yang sepi: embun menunggu matahari ,sepasang mata menanti pelangi ,rindu yang karib menunggu induknya sembuh...
Hujan mulai redah.seekor burung menumpahkan sebuah nyanyian yang layu.Seperti antifon yang yang taramat pilu sebagai pujian atau janji yang diikrakan dengan kelu.Burung itu menanti dengan risau,seorang kekasih yang diberangkatkan pagi -entah kemana.
Kami semua menunggu hingga petang berbau gundah dan risau.Sebelum akhirnya melorot.Aku ada diantara mereka diruang tunggu,menanti Paskah-Mu lewat.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.