Selamat menikmati puisi di bawah ini:
RUANG PENYEMBUHAN
Derap langkah kakinya menuju suatu ruangan.
Melewati lorong gelap.
Kemudian dia masuk ke dalam ruangan tersebut,mengunci dirinya.
Menyapu pandangannya ke setiap sudut.
Kosong...
Benar-benar kosong.
Menjatuhkan tubuhnya ke lantai.
Menangis tersedu-sedu,
Tertawa terbahak-bahak,
Mengomel begitu banyak,
Bahkan berteriak hingga marah.
Dia selalu berdalih, seakan-akan dia mampu mengatasi semuanya sendirian.
Nyatanya tidak, Dia tidak bisa!
Dia hanya si lemah berkedok si kuat.
Tapi hebatnya ketika dia keluar dari ruang itu.
Dia kembali menjadi si sabar menghadapi omelan orang,
Si periang untuk menghibur banyak orang,
Si pendiam untuk beberapa orang,
Si kuat untuk menghadapi masalah.
Ternyata dia ada dua orang.
Ruang itu adalah ruang penyembuhan.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.