Selamat menikmati puisi di bawah ini:
RINTIHAN SESAL
Pertamakali ku membuka mataku,ku lihat waja itu
Untuk pertama kalinya ku menghirup udara,ku cium rasa sayang itu
Ku menatapnya sedang berbaring lemas setelah sakit yang ia rasakan
Inginku bertanya kepada Tuhan,siapa dia ?
Mengapa ia merintih kesakitan tapi masih menatapku dengan senyuman
Inginku mengucap kata-kata pujian
Namun ku masih belum bisa mengucap kata
Lalu ku di peluknya,di gendongnya,sambil ia mencium-cium pipiku
Ia kenalkan siapa aku
Ia sangat Bangga memilikiku
Namun,kini ku beranjak dewasa
Ku berani membentak-bentaknya
Mengucapkan kata-kata kasar
Bahkan ku berani memukulnya
Sedangkan dari dulu ia tak pernah melakukan hal itu kepadaku
Ia masih bisa tersenyum
Sambil ia berkata “maafkan aku nak”
Aku Mengabaikan semua ucapannya
Tetap ku ucap kata-kata kasar itu
Tetap ku lontarkan pukulan-pukulanku itu
Sampai suatu saat ....iya meningalkan Dunia ini
Sepontan ku menangis
Ku renungkan semua kesalahan yang pernah ku perbuat
Aku menyesal, namun tidak berarti
Ku cambuk badanku sendir
Ku lukai diriku sendiri
Namun masih tetap saja tidak berart
Luka yang membekas pada tubuhnya
Semua sakit hati yang pernah ia rasakan
Mengantarkan aku pada lautan api
Menghilangkan semua ridho ilahi
Menjerumuskan ku pada kesesatan
Ialah ibu
Ialah surga yang sengaja kehancuran sendiri
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.