Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Rintih Hujan Di Awal Agustus
Bulan silih berganti..
Membiarkan mentari datang dan pergi sesuka hati..
Awan yang mulai legam memarah..,
Seolah tak memberi celah menampakan cerah..
Langkah penuh harap..
Mengharap cerah yang enggan sekedar ditatap..
Hembus demi hembus menerpa tanpa permisi..
Melihaikan sang merah putih berkibar tanpa henti..
Satu persatu bergilir mengalir..
Jatuh tak terduga membiarkan mata sejenak menikmati dingin hampir senja...
Membasahi kering jalanan..
Yang telah lama membiarkan debu menjulur keseluruh ruang..
Rintihmu menyejukkan..
Perlahan membawa akan memori yang sempat hilang..
Menampakan jelas puing-puing kerinduan yang mendalam,
Hingga kini masih begitu nyata dirasakan..."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.