Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Perihnya Luka
Aku punya rasa yang selalu kusimpan rapat
Ku pertahankan sedikit rasa sesak
Berjuta masalah yang aku hadapi
Jawaban baik yang harus aku beri
Namun hati menolak keras
Seketika jemariku menjadi senjata
Untuk membongkar ilusi palsu yang ada
Dengan deras pula menyemburkan untaian kata
Meleburkan sedikit serpihan luka
Ku tanya dengan semesta yang sendu
“Kenapa alammu suram “
Katanya karena hati yang juga tengah lebam
Memar dan kembali di memarkan
Aku mematung, meresapi kata tanpa jiwa
Terlarut lebur bersama lara
Serta ragaku yang menghilang entah kemana
Sungguh tak menyangka
Perihnya luka yang luar biasa
Hingga membawa penuh tanda tanya
Bangka, 03 September 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.