Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Peluhku
Dinginnya malam menusuk hati
Namun otak bergelut tanpa henti
Memimpikan hal indah yg mungkin terjadi
Hingga kuterbuai dalam mimpi
kuputuskan keluar membuka pintu dunia
Terus berjalan melihat para manusia
Yang sibuk mempersiapkan senjata
Dan menuju impiannya
Kembali kulihat diri ini
Sungguh diriku hanyalah butiran tak ternilai
Peluhku belum begitu deras
Maka perjuangan ini harus lebih keras"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.