Merdeka atau Mati

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 Merdeka atau Mati


76 tahun yang lalu negara ini bergetar

76 tahun yang lalu negara ini ditikam

76 yang lalu negara ini ditawan

76 tahun yang jerit tangisan bergema dilangit

Ketakutan menghantui seluruh rakyat ini

Semua memanjatkan do'a kepada sang ilahi

Demi kebebasan yang ingin di capai


Segerombolan rakyat datang

Datang untuk pembelaan

Membawakan senjata seadanya

Demi pertahanan negeri ini


Satu persatu peluru menusuk rakyat demi rakyat

Menghabiskan nyawa demi nyawa

Menyisakan raga tak berdaya

Menyisakan raga tak bernyawa


Lautan mayat menutupi permukaan negeri ini

Darah mengalir tanpa henti

Jeritan penderitaan masih terus bergema

Panjatan do'a kepada ilahi terus saja di sampaikan

Memilih berkorban atau dijajah

Merdeka atau Mati


Sekelompok pemuda mulai berdatangan

Menyusun sebuah strategi

Strategi bersatu demi menjaga negara tetap utuh

Mereka pemuda sang pembela rakyat

Yang mengarahkan peluru kepada lawan

Membuat lawan tergeletak tak berdaya

Membuat lawan diambang maut yang menimpa


Hingga ada saatnya pertumpahan darah mulai berhenti

Sejarah kini telah terukir kembali

Menyisakan kebebasan dari penderitaan

Mereka bersorak kemenangan kepada seluruh rakyat


Wahai seluruh rakyat

Kita telah merdeka!!!

Negeri kita telah merdeka!!!

Indonesia kita telah merdeka!!!


Ayo kita bangkit

Kita jaga negeri kita ini

Jangan sampai rapuh kembali

Jangan sampai ada penderitaan lagi

Tetap utuh Indonesiaku

Tetap bersatu demi satu tujuan

Yakni tetap merdeka


Bersatu menjadi tonggak negara

Tonggak latar belakang sebuah negara

Menjadikan kebebasan dari sebuah hinaan

Menjadikan kebebasan dari sebuah paksaan

Menjadi sebuah kebebasan dari sebuah kata jajahan


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.