MENTARI YANG TAK LAGI HANGAT

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "MENTARI YANG TAK LAGI HANGAT


Ku lihat dengan jelas dua bola mata yang menutup rapat dengan bibir yang pucat

Tubuh mu yang kaku di kelilingi isak tangis yang sesekali menjerit

Aku harus apa ? melihat ke tak berdayaan mu,

Sedangkan kaki ku tak mampu menopang tubuhku sendiri

Apa harus…

Ajal merenggut semua dari ku

Lalu bagaimana dengan janji mu, bukan kah kau akan menemaniku mengukir senja di bawah mega mega

Semuanya percuma, mulut mu tak lagi bisa berkata

Tidak kah terpikir oleh mu, bagaimana bibir ku bisa melebar sesaat setelah kepergian mu,

Tidak kah terlintas dalam benak mu, bagaimana nasib mawar yang layu setelah itu.

Semuanya percuma, kedua telinga mu tidak lagi bisa mendengar

Tidak kah kau tahu, aku ingi rassa mu yang hangat 

Tidak kah kau rasa jari jari bersentuhan di matahari yang dingin 

Namu semuanya percuma, semuanya percuma senyum mu telah melayang jauh menggapai awan putih 


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.