MEMBISU

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "*MEMBISU*


Aku memaku diri di tempat

Teriakan mulai memecah belahan dunia

Terdengar, tapi telinga singgasana tertutup rapat-rapat

Raga membisu rasa, Hati pulang digandeng kecewa


Saat malam datang

Jiwa menulis mimpi dan asa

Tapi pudar saat siang menjemput

Katanya : ""Ini bukan porsimu""


Haruskah ku membisu?


Roda terus berputar

Mimpi seakan mati

Hukum tak lagi berbinar

Rakyatpun mulai patah hati


Sekali lagi hati menyesak

Ingin bersuara tapi serak

Denting hukum mulai mencekik

""Jangan berkutik, apalagi mengkritik""


Ini tanahku !

Lahir suci dari darah pahlawan

Hidup seolah menumpang dan mengungsi

Katanya : ""Ini bukan ranahmu""


Haruskah ku membisu?


Aku masih ingat,

Saat jiwa datang meminta kepastian 

Gas air mata menjadi jamuan

Para jelatapun pontang-panting dengan iba

Sedang di sana penguasa lagi tertawa


Ini Darahku !

Bercucur luntur ketakutan

Akibat sayatan gaman dari rezim

Telah sampai di tenggorokan


Aku terdiam membisu

Membungkam diri untuk tak berkata

Lantas, adakah cara

Agar suara ini diresap?

Tanpa harus berhantam sikap!"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.