Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Mata Tombak
Karya Ya’lu Fathonah
Mata tombak berdiri diam menancap
Tanpa harapan terlukis setitik bulir debu
Melenyapkan nyawa dalam curamnya jurang
Mengambang dalam tumpukan kabut
Mati dalam beku
Nazar mencabik jati diri palsu
Membangkitkan setitik harapan
Menciptakan hantaman baru
Berdiri angkuh membusung dada
Menjulang tanpa batas
Angin ribut berkata
Menciut berurai darah merah
Terdampar sadar dalam kelam
Remuk dalam genggam
Serapah meruntuh tanpa batas
Darah bening menari tertawa-tawa
Janji-janji terucap berharap
Serapah kian melontar menghunus nadi
Darah bening terhenti diserap angin
Bulir-bulir padi menunjukkan kantong sekam
Merapat merunduk kian dalam
Tenang berima
Besar menjadi indah
Melenyapkan kebekuan abdi abadi"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.