Katanya Merdeka

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Katanya Merdeka


76 tahun sudah Indonesia merdeka

Saling mencinta

Saling menjaga

Merdeka dalam satu rasa


Tidak, mereka berbohong

Ibu pertiwi sekarat dan menangis

Melihat tanahku haus akan darah para pahlawan

Merdeka yang katanya saling mencinta

Namun mengikat begitu serat 

Menusuk penuh keji

Mempersempit nafas hingga cita-cita hilang


Katanya merdeka

Faktanya beribadah saja dalam resah

Ruang publik dibungkam kuat

Koruptor tertawa membabi buta

Sepucuk keadilan jadi barang yang sukar

Sekat-sekat perbedaan menghalangi kita

Tersudut oleh tembok kuat stereotip gender

Mayoritas menekan, minoritas tertekan


Indonesia sudah renta

Jangan menyiksanya semakin dalam

Namun hidupkan segenggam harapan

Sejuta mimpi

Berdiri di tanah suci abadi

Angkatlah panjimu, satukan mimpimu

Ikrarkan janji mengabdi pada negri ini

Terbangkanlah bendera sampai langit ketujuh

Karna suara kemerdekaan kan terus bergema


Tak akan lagi padam di yang ke 76 ini

Dunia harus tau, bahwa kita adalah bangsa yang besar

Bergandengan bersama 

Tanpa memandang ras, suku, agama 

Tak pedulikan warna kulitnya, bentuk rupanya, ragam budayanya

Mari membhinneka dalam satu wadah

Kan kunantikan hari dimana ibu pertiwi tersenyum di negri merah putih ini

Merdeka yang saling mencinta

Merdeka yang satu rasa

Merdeka yang saling menjaga

Merdeka tanpa membunuh yg berbeda

Berteriaklah sampai titik darah penghabisan

Merdeka..merdeka!


Hari ini 

Tanahmu merdeka kembali

Selasa, 17 Agustus 

Dirgahayu, untukmu, Indonesia"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.